Meningkatnya eksploitasi dan perdagangan manusia di Indonesia menggelitik MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam meluncurkan sebuah film dokumenter yang bertajuk Enslaved. Film berdurasi setengah jam ini memberikan kilasan langka mengenai eksploitasi dan perdagangan manusia di Indonesia
Kampanye MTV EXIT Indonesia ini diselenggarakan atas kerja sama pemerintahan Indonesia Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Perdagangan Orang, United States Agency for International Development (USAID), Australia Government's Agency for International Development (AUSAID), gerakan pemberantas perbudakan moderen (Walk Free), dan Association of Southeast Asian Nation (ASEAN). Gerakan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia mengenai perspektif kehidupan nyata dalam masalah sosial.
Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai duta selebritas MTV EXIT untuk Indonesia, sekaligus pemandu film dokumenter. Melalui Enslaved, Dian mengantarkan beberapa pengalaman nyata kepada penonton, serta menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia dapat melindungi diri dari kejahatan perdagangan dan eksploitasi manusia.
"Bayangkan mereka yang terperangkan di kejahatan ini hidup di bawah tekanan. Kita semua itu riskan banget bisa terkena kejahatan ini. Bayangkan orang yang dekat dengan kita pun bisa menjerumuskan kita ke dalam masalah ini," ujarnya ketika ditemui saat konferensi pers di Hard Rock cafe, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).
Perdagangan manusia merupakan sebuah masalah di dunia yang sangat penting, dimana separuh lebih dari 2,5 juta orang di antaranya ialah warga Asia Pasifik. Anak-anak muda yang hanya menginginkan sebuah kehidupan layak bagi dirinya pribadi maupun keluarga, kerap kali yang menjadi korban dalam masalah ini.
"Perdagangan manusia adalah sebuah perbudakan moderen dan masalah penting yang mempengaruhi kita semua. Para pelaku perdagangan manusia tidak membeda-bedakan siapa yang mereka coba untuk ditipu atau dipaksa ke dalam situasi eksploitatif. Ingat, hal ini bisa terjadi oleh siapa saja," jelas Matt Love, Direktur Kampanye MTV EXIT.
"Kita tahu bahwa ini adalah kejahatan internasional dan tidak ada negara yang bisa bekerja sendiri dalam memberantasnya. Amerika Serikat bangga bisa bermitra dengan pemerintahan Indonesia, Australia, MTV EXIT, serta lembaga swadaya masyarakat untuk meningkatkan gerakan global melawan eksploitasi dan perdagangan manusia," Derrick Brown selaku USAID Acting Mission Director menambahkan.
Kampanye ini bukanlah acara satu hari. Terdapat serangkaian acara akan diselenggarakan secara langsung untuk menciptakan kesadaran publik. Film dokumenter Enslaved sendiri akan ditayangkan secara luas melalui televisi nasional. Selain itu, sebagai acara puncaknya, konser gratis akan diadakan di Gasibu, Bandung, hari ini (1/9). Band rock asal Australia, Espatriate, akan memeriahkan konser tersebut bersama sejumlah musisi handal Indonesia lainnya.ima/R-5
Kampanye MTV EXIT Indonesia ini diselenggarakan atas kerja sama pemerintahan Indonesia Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Perdagangan Orang, United States Agency for International Development (USAID), Australia Government's Agency for International Development (AUSAID), gerakan pemberantas perbudakan moderen (Walk Free), dan Association of Southeast Asian Nation (ASEAN). Gerakan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia mengenai perspektif kehidupan nyata dalam masalah sosial.
Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai duta selebritas MTV EXIT untuk Indonesia, sekaligus pemandu film dokumenter. Melalui Enslaved, Dian mengantarkan beberapa pengalaman nyata kepada penonton, serta menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia dapat melindungi diri dari kejahatan perdagangan dan eksploitasi manusia.
"Bayangkan mereka yang terperangkan di kejahatan ini hidup di bawah tekanan. Kita semua itu riskan banget bisa terkena kejahatan ini. Bayangkan orang yang dekat dengan kita pun bisa menjerumuskan kita ke dalam masalah ini," ujarnya ketika ditemui saat konferensi pers di Hard Rock cafe, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).
Perdagangan manusia merupakan sebuah masalah di dunia yang sangat penting, dimana separuh lebih dari 2,5 juta orang di antaranya ialah warga Asia Pasifik. Anak-anak muda yang hanya menginginkan sebuah kehidupan layak bagi dirinya pribadi maupun keluarga, kerap kali yang menjadi korban dalam masalah ini.
"Perdagangan manusia adalah sebuah perbudakan moderen dan masalah penting yang mempengaruhi kita semua. Para pelaku perdagangan manusia tidak membeda-bedakan siapa yang mereka coba untuk ditipu atau dipaksa ke dalam situasi eksploitatif. Ingat, hal ini bisa terjadi oleh siapa saja," jelas Matt Love, Direktur Kampanye MTV EXIT.
"Kita tahu bahwa ini adalah kejahatan internasional dan tidak ada negara yang bisa bekerja sendiri dalam memberantasnya. Amerika Serikat bangga bisa bermitra dengan pemerintahan Indonesia, Australia, MTV EXIT, serta lembaga swadaya masyarakat untuk meningkatkan gerakan global melawan eksploitasi dan perdagangan manusia," Derrick Brown selaku USAID Acting Mission Director menambahkan.
Kampanye ini bukanlah acara satu hari. Terdapat serangkaian acara akan diselenggarakan secara langsung untuk menciptakan kesadaran publik. Film dokumenter Enslaved sendiri akan ditayangkan secara luas melalui televisi nasional. Selain itu, sebagai acara puncaknya, konser gratis akan diadakan di Gasibu, Bandung, hari ini (1/9). Band rock asal Australia, Espatriate, akan memeriahkan konser tersebut bersama sejumlah musisi handal Indonesia lainnya.ima/R-5
0 komentar:
Posting Komentar